Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2010

Untuk Moms, Berbagi Pengalaman Menyapih si Kecil

Meski untuk anak kedua, Farraas, menyapih tetap saja menjadi pengalaman unik yang mendebarkan. Kali ini aku memilih metode menyapih yang banyak di sarankan para pakar baru-baru ini yaitu menyapih dengan cinta. Setiap kali suami menyarankan untuk mulai menyapih sejak Farraas berusia setahun, aku selalu berkata akan menyapihnya setelah Farraas bisa diajak berkomunikasi dan mulai mengerti perkataanku. Suami sempat tidak percaya karena menurutnya anak kecil belum mengerti. Tapi sudah banyak ibu-ibu yang berhasil, mengapa aku tidak. Maka mulailah mencari tulisan atau artikel tentang metode menyapih dengan cinta ini untuk menyelami pengalaman-pengalaman mereka. Namun aku menyadari tiap pasangan ibu-anak selalu mempunyai jalannya sendiri, jalan yang mereka sepakati dengan hati. Farraas usia setahun. Aku mulai memperkenalkan pada Farraas bahwa ada susu selain susu mamanya. Aku memilih susu cair UHT ukuran kotak kecil 125 ml dan menamainya susu kotak. Kadang-kadang kusebut juga susu sapi. “M...

Latihan Membaca

Telunjuk mungilnya menunjuk kata pertama dari tiga kata di baris teratas, “Bbaaaaa……Paaaa…kk” “Bagus…” Aku menyemangatinya. “Bapak itu apa?” Tanyanya. Mata beningnya mengerjap menatapku, menanti jawaban. “Bapak itu Papa” Jawabku. “Oooo……” Ia mengangguk-angguk. Kukira ia akan melanjutkan membaca, ternyata tidak, “Kalau Mama?” “Ibu” “Oooo….” Telunjuk mungilnya kembali ke buku, kata kedua, “Hheeee….rraaaaa….n”. “Pinter” Pujiku. “Heran itu apa?” “Begini…” Aku menautkan alis, memasang wajah heran. “Oooo…hihihihi” Ia tertawa sambil mengatupkan tangan kanannya ke mulut. Sepertinya raut heranku membuatnya geli. Barangkali menurutnya mirip badut. “Ayo, mulai lagi” sahutku. “Kkaaaa…ssiiiiiii..hh. Kasih itu apa?” Ia mengangkat wajahnya dari buku, menatapku. “Kasih itu pasangannya sayang” Jawabku “Kasih sayang?” Aku mengangguk, “Iya” Lanjut ke baris kedua, kata pertama, “Siiiiii…puuuuu…t. Siput” Ia memandangku tertawa, “Snail…” ulangnya lagi. Kukira ia ingat Brainy Baby seri Anima...

Aaaarrrrggghhhh...........................

Lamat-lamat, Adzan Subuh dari corong-corong masjid memenuhi atmosfer pagi buta itu. Berlomba memasuki pendengaran manusia yang masih berselimut. Memeluk mimpi. " Asholatu khoiru mina naum.... " Shalat itu lebih baik dari tidur. Setiap adzan sampai pada bagian ini, dengan sangat cepat syaraf pendengaranku meneruskannya ke otak. Memberitahu bahwa kata-kata itu sangat gamblang artinya. Maka tafsir apa lagi yang kau tunggu dan membuatmu masih terlena dalam mimpi. Dengan kesadaran yang belum sempurna dan mata masih digantungi kantuk yang selalu terasa lebih berat menjelang pagi tiba, aku memaksakan diri bangun. Duduk sebentar di pinggir kasur sambil membesar-besarkan mata. Memaksanya mau berkompromi untuk bangun dan memulai aktivitas hari ini. Aku menoleh ke belakang. Mas Damar tak ada di ranjang. Refleks aku beranjak membuka pintu kamar. Dia ternyata masih duduk di depan komputernya di ruang tengah. Mengklik lalu mengetik sesuatu. Layarnya dipenuhi gambar-gambar laptop. Mata...

Indeks Pembangunan Manusia, Indeks Membaca dan Korupsi

Sudah lama saya ingin tahu dan menulis mengenai hubungan korupsi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Membaca, adakah hubungan yang saling berkaitan? KORUPSI Dari data “Political & Economic Risk Consultancy” (PERC) – Hongkong yang dirilis pada tanggal 8 Maret 2010, Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara paling korup se-asia pasifik. Berikut urutan lengkapnya: Indonesia (terkorup) Kamboja (korup) Vietnam (korup) Filipina (korup) Thailand India China Taiwan Korea Macau Malaysia Jepang Amerika Serikat (bersih) Hong Kong (bersih) Australia (bersih) Singapura (terbersih) Penilaian didasarkan atas pandangan ekskutif bisnis yang menjalankan usaha di 16 negara terpilih. Total responden adalah 2,174 dari berbagai kalangan eksekutif kelas menengah dan atas di Asia, Australia, dan Amerika Serikat. Masih data PERC 2010, dalam kurun 2008-2010, peringkat korupsi Indonesia meningkat dari 7.98 (2008.), 8.32 (2009) dan naik menjadi 9.07 (2010) dari angka...

Life Begin at 30

Senin : meeting mingguan semua divisi, makan siang, manajemen meeting, dinner meeting with client A.  Selasa : meeting project A, lunch meeting with client B, meeting future project, dinner meeting Rabu : meeting project B, lunch with HR manajer, meeting project C, dinner meeting Kamis : meeting with client C, lunch meeting with broker A, meeting project D, dinner meeting Jum’at : workshop seharian Nanik mengintip agenda untuk minggu-minggu seterusnya, masih padat dengan jadwal meeting.  Dari pagi hingga malam. Ada sesak dan hampa yang dirasakan Nanik kala membayangkan kesibukannya yang akan datang, perasaan sama yang selalu menderanya beberapa bulan terakhir ini. Nanik sendiripun merasa heran. Gairah yang semula dirasakannya begitu berkobar dalam dirinya kala melaksanakan tugasnya sebagai general manajer di kantor, lenyap entah kemana akhir-akhir ini. Berganti dengan perasaan kosong dalam jiwanya. Seolah semua pekerjaan yang dilakukannya tak mempunyai nilai apa-apa selai...

Tiga Langkah Pertamaku

(Juara 2 lomba menulis " Capture Your Gain Moment " yang di selenggarakan oleh Majalah Parents Guide, bulan Desember 2010) Menjelang usia sembilan bulan anakku, Farraas. Aku menjadi full time mom.  Jika dulu pengasuhnya sangat hati-hati menjaga karena tentu saja takut aku marahi kalau terjadi apa-apa. Aku cenderung membiarkan dan tidak menahannya menjelajah seisi rumah. Aku hanya mengamati benda-benda disekitarnya kalau-kalau bisa membahayakannya. Selebihnya,kubiarkan ia menantang dirinya sendiri, merangkak, memegang ini itu, menjangkau benda yang lebih tinggi, lalu mulai berdiri. Awalnya aku terpana melihat ia berdiri sendiri dengan kaki gemetar, mungkin kakinya belum kuat. Ia menangis lalu jatuh terduduk. Aku hanya tersenyum seraya berkata, “Bagus, Nak. Ayo teruskan!”. Dua hari kemudian, Farraas mulai menantang dirinya untuk menggerakkan kakinya selangkah dengan tangan berpegangan di sofa. Satu langkah masih gemetar, ia menangis, namun sekali lagi aku katakan, “Ba...

Meringankan Shalat Ketika Anak Menangis

Anak menangis sewaktu sang Ibu atau Ayah shalat adalah hal yang banyak terjadi. Bukan saja tatkala shalat di rumah, namun juga kala shalat berjamaah Tarawih atau Ied. Tangisan anak bisa mengganggu konsentrasi atau khusyunya shalat. Rasulullah SAW pernah meringankan shalatnya manakala mendengar tangisan anak kecil. Disebabkan rasa belas kasihan dan kasih sayang serta pemeliharaan terhadap anak-anak, Tangisan mereka bukan saja akan menyibukan sang Ibu atau Ayahnya, namun juga orang lain dari shalat mereka. Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk meringankan shalat.  “Sesungguhnya aku memulai sholat dan aku ingin memanjangkannya, namun aku mengurungkannya (dengan memperpendek sholat) ketika aku mendengar tangis seorang bayi, karena kasihan terhadap ibunya “. HR. al-Bukhori dan Muslim. Selain meringankan shalat, Rasulullah SAW juga pernah shalat sambil menggendong cucunya Umamah, sebagai bentuk kasih sayang terhadap anak-anak dan bayi-bayi. Dahulu suatu saat ketika Rasulullah SAW...

Resep Rahasia

Terdengar suara mobil memasuki garasi disusul bunyi klakson tiga kali. Sisi bergegas membuka pintu.  Itu Rayyan, suaminya. “Ugh…aku lapar sekali, Si” ungkap Rayyan seraya masuk ke dalam rumah. Ia mengelus-elus perut. “Makan malam sudah tersedia di meja, Ray. Tak perlu khawatir,” sahut Sisi membuntuti suaminya. Rayyan meletakkan tas kerjanya di kamar, lalu berganti pakaian. Ketika ia datang ke meja makan, Sisi sudah menunggunya di sana. “Pepes Ikan lagi?” komentar Rayyan spontan setelah melihat menu yang terhidang di meja, “Dan tumis lagi…tumis lagi…” tambahnya, tampak tak berselera makan. Senyum Sisi langsung menghilang. “Tolong buatkan mie instan sih, Si” pinta Rayyan kemudian. Ia langsung beranjak ke ruang tengah dan menyalakan televisi, tak memperhatikan perubahan raut wajah istrinya. Tanpa banyak bicara, Sisi beranjak ke dapur memenuhi permintaan suaminya. Sudah lima tahun usia perkawinan mereka, namun pujian Rayyan di meja makan sepertinya ...

Keri Kerbau yang Serakah

Hari itu sangat panas. Musim kemarau sudah tiba dan hujan sudah lama tak turun. Pohon-pohon sudah banyak yang kering dan mati. Bahkan tanah-tanah sudah mulai retak. Keri Kerbau bersama empat saudara kerbauya setiap hari mendatangi sebuah rawa di dekat hutan. Kini air di rawa itu sudah mulai berkurang. Bahkan dasar rawa itu sudah mulai kelihatan di sana sini. Air yang tersisa di rawa itu membentuk dua kubangan besar. Keri Kerbau masuk ke kubangan pertama yang lebar dan airnya lebih banyak. Ketika saudara-saudaranya hendak ikut masuk ke kubangan itu, Keri menghardiknya dengan keras. "Jangan masuk, ini kubanganku. Kalian ke kubangan itu saja" Kata Keri sambil menunjuk ke arah kubangan yang dekat rimbunan pohon bambu di tepi rawa. Airnya lebih sedikit. "Air di kubangan itu sedikit Keri, hanya bisa dimasuki dua kerbau saja. Sedangkan kita kan berlima" Sahut Ibau si Kerbau kedua. "Tidak boleh. Ini kubanganku sendiri. Musim hujan belum lagi turun. Kalau air di...