Meski untuk anak kedua, Farraas, menyapih tetap saja menjadi pengalaman unik yang mendebarkan. Kali ini aku memilih metode menyapih yang banyak di sarankan para pakar baru-baru ini yaitu menyapih dengan cinta.  Setiap kali suami menyarankan untuk mulai menyapih sejak Farraas berusia setahun, aku selalu berkata akan menyapihnya setelah Farraas bisa diajak berkomunikasi dan mulai mengerti perkataanku. Suami sempat tidak percaya karena menurutnya anak kecil belum mengerti. Tapi sudah banyak ibu-ibu yang berhasil, mengapa aku tidak. Maka mulailah mencari tulisan atau artikel tentang metode menyapih dengan cinta ini untuk menyelami pengalaman-pengalaman mereka. Namun aku menyadari tiap pasangan ibu-anak selalu mempunyai jalannya sendiri, jalan yang mereka sepakati dengan hati.  Farraas usia setahun. Aku mulai memperkenalkan pada Farraas bahwa ada susu selain susu mamanya. Aku memilih susu cair UHT ukuran kotak kecil 125 ml dan menamainya susu kotak. Kadang-kadang kusebut juga susu sapi.  “M...
Cahaya-Nya seperti pelita berselubung kaca dalam ceruk jiwa, yang terisi minyak termulia dari pohon yang tumbuh tidak di timur dan tidak di barat, yang bercahaya laksana mutiara meski api belum menyentuhnya.