Disarikan dari ceramah Nouman Ali Khan dalam :
"Keenam video di atas berasal dari satu sesi ceramah. Diunggah ke youtube oleh orang yang berbeda dengan penekanan yang berbeda, terlihat dari durasi masing-masing video dan scene topik yang diambil."
Bagian 1 silahkan ke link Al-Mu'minun
(High Level) Karakteristik Tinggi : 'Ibaadur-rahman
Karakteristik ini dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat Al-Furqon (25) ayat 63 - 76:
Sumber tabel http://islamagamauniversal.wordpress.com/db_cover/e_qs_025/
Allah memberi gelar orang-orang yang beriman dengan karakter ini sebagai 'ibaadur-rahman, hamba Sang Maha Pengasih.
Waal-ladziina yabiituuna lirabbihim sujjadan waqiyaaman, dan orang yang melalui malam hari, dengan bersujud dan berdiri (shalat) untuk Rabb-mereka
Dilihat dari parameter yang sama dengan Al-Mu'minun, yaitu dilihat dari sholatnya, 'ibaadur-rahman adalah mereka yang melalui malam harinya dengan bersujud dan berdiri (shalat) untuk Rabb-mereka.
Yabiituuna (noun) berasal dari dari kata kerja (verb) baata, yang artinya menghabiskan malam. Maka 'Ibadur-rahman adalah mereka yang menghabiskan malamnya (sebagian besar malamnya) untuk sujud dan berdiri sholat untuk Allah. Sujud (sujjadan) disebut lebih dulu daripada berdiri dalam sholat, karena inilah posisi seorang hamba paling dekat kepada Allah. Mereka menghabiskan waktu malamnya untuk sholat karena sangat ingin mendekatkan diri kepada Allah.
Lagi, kata yang digunakan berbentuk kata benda (noun) yang bersifat permanen dan tidak lekang oleh waktu, yabiituuna. Artinya 'ibaadur-rahman itu sholat malamnya tidak temporer, tidak sekali-kali, tidak hari ini sholat malam lalu besok malam tidak. 'Ibaadur-rahman adalah mereka yang sholat malam tiap malam, sebagai ibadah tambahan dari sholat wajib mereka, karena ingin mendekatkan diri kepada Allah. Soal khusyu tidak disinggung di ayat ini. Seolah Allah ingin menunjukan betapa Maha Pengasihnya Dia pada hamba-hamba-Nya. Dia tahu bahwa sholat malam tiap malam itu bukanlah sesuatu yang mudah, kecuali bagi sesiapa yang dimudahkan-Nya, apalagi ditambah harus selalu khusyu.
Apakah kita sudah masuk golongan ini? 'Ibaadur-rahman? Sholat malam tiap malam?
 
Duh, tambah berat aja! Jangan khawatir, buat yang merasa belum bisa masuk golongan Al-Mu'minun ataupun 'Ibaadur-rahman, Allah masih membuka daftar kategori lain yang syaratnya lebih mudah. Kategori minimum. Barangkali level keimanan kita masih ada di sana. Level minimum.
Tapi ingat ya...level berikutnya adalah level minimum. Jadi pastikan diri kita minimal masuk kategori ini. Karena kalo tidak....Oh, No...! KITA DALAM BAHAYA!
Tapi tetep.....level yang tinggi 'Ibaadur-rahman harus tetap menjadi tujuan hidup kita. Level minimum hanya menjadi steping-stone, batu loncatan, untuk kita naik ke level-level berikutnya yang lebih keren! Dan level Al-Mu'minun, harus tetap menjadi tujuan akhir kita, our ultimate goal. Pengin ke surga firdaus, kan?
Bersambung ke Bagian 3
- *FULL* A Night Of Inspiration + Q&A ~ Nouman Ali Khan!!
- Full - A Night of Inspiration - Nouman Ali Khan + Q & A
- A Night of Inspiration - Nouman Ali Khan
- *FULL* A Night Of Inspiration + Q&A ~ Nouman Ali Khan!!
- PORN will VIOLATE your SOUL ~ Nouman Ali Khan ~ POWERFUL reminder!!!
- Are You a Reactionary Person? - Nouman Ali Khan
"Keenam video di atas berasal dari satu sesi ceramah. Diunggah ke youtube oleh orang yang berbeda dengan penekanan yang berbeda, terlihat dari durasi masing-masing video dan scene topik yang diambil."
Bagian 1 silahkan ke link Al-Mu'minun
(High Level) Karakteristik Tinggi : 'Ibaadur-rahman
Karakteristik ini dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat Al-Furqon (25) ayat 63 - 76:
| 
063 | 
"Dan hamba-hamba yang baik dari Rabb Yang Maha 
Penyayang itu, (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan 
rendah hati; dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka 
mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan." – (QS.25:63) | 
وَعِبَادُ الرَّحْمَنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الأرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلامًا | 
| 
Wa'ibaadur-rahmanil-ladziina yamsyuuna 'alal ardhi haunan wa-idzaa khaathabahumul jaahiluuna qaaluuu salaaman | ||
| 
"Dan orang yang melalui malam hari, dengan bersujud dan berdiri (shalat) untuk Rabb-mereka." – (QS.25:64) | 
وَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا | |
| 
Waal-ladziina yabiituuna lirabbihim sujjadan waqiyaaman | ||
| 
"Dan orang-orang yang berkata: 'Ya Rabb-kami, 
jauhkan azab Jahanam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah 
kebinasaan yang kekal'." – (QS.25:65) | 
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا | |
| 
Waal-ladziina yaquuluuna rabbanaaashrif 'annaa 'adzaaba jahannama inna 'adzaabahaa kaana gharaaman | ||
| 
"Sesungguhnya, Jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman." – (QS.25:66) | 
إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا | |
| 
Innahaa saa-at mustaqarran wamuqaaman | ||
| 
"Dan orang-orang yang apabila membelanjakan 
(harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir 
(membelanjakannya), dan adalah (belanjaan itu) di tengah-tengah antara 
yang demikian (secukup keperluannya saja)." – (QS.25:67) | 
وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَلِكَ قَوَامًا | |
| 
Waal-ladziina idzaa anfaquu lam yusrifuu walam yaqturuu wakaana baina dzalika qawaaman | ||
| 
"Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah yang 
lain beserta Allah, dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (untuk
 membunuhnya), kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, 
barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat 
(pembalasan) dosa (nya)," – (QS.25:68) | 
وَالَّذِينَ
 لا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ وَلا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ 
الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلا بِالْحَقِّ وَلا يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ 
ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا | |
| 
Waal-ladziina laa yad'uuna ma'allahi ilahan aakhara
 walaa yaqtuluunan-nafsallatii harramallahu ilaa bil haqqi walaa 
yaznuuna waman yaf'al dzalika yalqa atsaaman | ||
| 
"(yakni) akan dilipat-gandakan azab untuknya pada hari kiamat, dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina," – (QS.25:69) | 
يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا | |
| 
Yudhaa'af lahul 'adzaabu yaumal qiyaamati wayakhlud fiihi muhaanan | ||
| 
"kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan 
mengerjakan amal shaleh; maka (untuk) mereka itu, kejahatan mereka 
diganti Allah dengan kebaikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun, lagi 
Maha Penyayang." – (QS.25:70) | 
إِلا
 مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلا صَالِحًا فَأُولَئِكَ يُبَدِّلُ 
اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا | |
| 
Ilaa man taaba waaamana wa'amila 'amalaa shaalihan 
fa-uula-ika yubaddilullahu sai-yi-aatihim hasanaatin wakaanallahu 
ghafuuran rahiiman | ||
| 
"Dan orang yang bertaubat dan mengerjakan amal 
shaleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah, dengan taubat yang
 sebenar-benarnya." – (QS.25:71) | 
وَمَنْ تَابَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَإِنَّهُ يَتُوبُ إِلَى اللَّهِ مَتَابًا | |
| 
Waman taaba wa'amila shaalihan fa-innahu yatuubu ilallahi mataaban | ||
| 
"Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian 
palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan 
perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan 
menjaga kehormatan diri-nya." – (QS.25:72) | 
وَالَّذِينَ لا يَشْهَدُونَ الزُّورَ وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا | |
| 
Waal-ladziina laa yasyhaduunazzuura wa-idzaa marruu billaghwi marruu kiraaman | ||
| 
"Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan 
dengan ayat-ayat Rabb mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai 
orang-orang yang tuli dan buta." – (QS.25:73) | 
وَالَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ لَمْ يَخِرُّوا عَلَيْهَا صُمًّا وَعُمْيَانًا | |
| 
Waal-ladziina idzaa dzukkiruu biaayaati rabbihim lam yakhirruu 'alaihaa shumman wa'umyaanan | ||
| 
"Dan orang-orang yang berkata: 'Ya Rabb-kami, 
anugerahkanlah kepada kami, istri-istri kami dan keturunan kami sebagai 
penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang 
(anggota keluarga) yang bertaqwa'." – (QS.25:74) | 
وَالَّذِينَ
 يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا 
قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا | |
| 
Waal-ladziina yaquuluuna rabbanaa hab lanaa min azwaajinaa wadzurrii-yaatinaa qurrata a'yunin waaj'alnaa lilmuttaqiina imaaman | ||
| 
"Mereka itulah orang yang dibalasi, dengan martabat
 yang tinggi (dalam surga), karena kesabaran mereka, dan mereka disambut
 dengan penghormatan dan ucapan selamat (dari para malaikat) di 
dalamnya," – (QS.25:75) | 
أُولَئِكَ يُجْزَوْنَ الْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُوا وَيُلَقَّوْنَ فِيهَا تَحِيَّةً وَسَلامًا | |
| 
Uula-ika yujzaunal ghurfata bimaa shabaruu wayulaqqauna fiihaa tahii-yatan wasalaaman | ||
| 
"mereka kekal di dalamnya. surga itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman." – (QS.25:76) | 
خَالِدِينَ فِيهَا حَسُنَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا | |
| 
Khaalidiina fiihaa hasunat mustaqarran wamuqaaman | 
Allah memberi gelar orang-orang yang beriman dengan karakter ini sebagai 'ibaadur-rahman, hamba Sang Maha Pengasih.
|  | 
| sumber gambar : www.luthfimasruri.besaba.com | 
Dilihat dari parameter yang sama dengan Al-Mu'minun, yaitu dilihat dari sholatnya, 'ibaadur-rahman adalah mereka yang melalui malam harinya dengan bersujud dan berdiri (shalat) untuk Rabb-mereka.
Yabiituuna (noun) berasal dari dari kata kerja (verb) baata, yang artinya menghabiskan malam. Maka 'Ibadur-rahman adalah mereka yang menghabiskan malamnya (sebagian besar malamnya) untuk sujud dan berdiri sholat untuk Allah. Sujud (sujjadan) disebut lebih dulu daripada berdiri dalam sholat, karena inilah posisi seorang hamba paling dekat kepada Allah. Mereka menghabiskan waktu malamnya untuk sholat karena sangat ingin mendekatkan diri kepada Allah.
Lagi, kata yang digunakan berbentuk kata benda (noun) yang bersifat permanen dan tidak lekang oleh waktu, yabiituuna. Artinya 'ibaadur-rahman itu sholat malamnya tidak temporer, tidak sekali-kali, tidak hari ini sholat malam lalu besok malam tidak. 'Ibaadur-rahman adalah mereka yang sholat malam tiap malam, sebagai ibadah tambahan dari sholat wajib mereka, karena ingin mendekatkan diri kepada Allah. Soal khusyu tidak disinggung di ayat ini. Seolah Allah ingin menunjukan betapa Maha Pengasihnya Dia pada hamba-hamba-Nya. Dia tahu bahwa sholat malam tiap malam itu bukanlah sesuatu yang mudah, kecuali bagi sesiapa yang dimudahkan-Nya, apalagi ditambah harus selalu khusyu.
Apakah kita sudah masuk golongan ini? 'Ibaadur-rahman? Sholat malam tiap malam?
Duh, tambah berat aja! Jangan khawatir, buat yang merasa belum bisa masuk golongan Al-Mu'minun ataupun 'Ibaadur-rahman, Allah masih membuka daftar kategori lain yang syaratnya lebih mudah. Kategori minimum. Barangkali level keimanan kita masih ada di sana. Level minimum.
Tapi ingat ya...level berikutnya adalah level minimum. Jadi pastikan diri kita minimal masuk kategori ini. Karena kalo tidak....Oh, No...! KITA DALAM BAHAYA!
Tapi tetep.....level yang tinggi 'Ibaadur-rahman harus tetap menjadi tujuan hidup kita. Level minimum hanya menjadi steping-stone, batu loncatan, untuk kita naik ke level-level berikutnya yang lebih keren! Dan level Al-Mu'minun, harus tetap menjadi tujuan akhir kita, our ultimate goal. Pengin ke surga firdaus, kan?
Bersambung ke Bagian 3
Komentar
Posting Komentar