Disarikan dari ceramah Nouman Ali Khan dalam :
Orang-orang yang Beriman : Karakteristik Minimum
Iman adanya tuh di sini (nunjuk dada), di dalam hati. Orang boleh berkata dia beriman, tapi dalam hati siapa yang tahu.
Tapi ternyata dalam Al-Qur'an, Allah ada menjelaskan daftar karakteristik orang-orang yang dinyatakan beriman. Ada kualifikasinya. Artinya, iman seseorang itu bisa terlihat dari luar, bisa dirasakan oleh orang-orang di sekitarnya, bahkan meskipun orang itu tidak pernah mengatakan dengan mulutnya 'saya beriman!".
Ada 3 golongan orang-orang yang beriman yang disebutkan dalam Al-Qur'an : Al Mu'minun, 'Ibaadur-rahman dan Al-Mushalliin. Tiap golongan memiliki daftar karakteristik masing-masing.
Mengenali daftar karakteristik tiap golongan akan membantu kita menilai iman kita sendiri, ada di level mana sih iman kita? Jangan-jangan masuk level minimum pun tidak! Oh, No....
(The Highest Level) Karakteristik Tertinggi : Al-Mu'minum
Karakteristik ini dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat Al-Mu'minun (23) ayat 1 - 11:
Sumber tabel : http://islamagamauniversal.wordpress.com/db_cover/e_qs_023/ 
Ini adalah karakteristik tertinggi orang yang beriman. Istilahnya universitasnya : Cum Laude. Merekalah yang berhak masuk dalam surga tingkat paling tinggi : surga firdaus. Mereka adalah Al-Mu'minun, orang yang benar-benar beriman.
Kata 'alladziina aamanu' juga berarti orang-orang yang beriman. Tapi ternyata bukan kata ini yang dipakai. Dalam linguistik Arab, kata kerja (verb) lebih lemah daripada kata benda (noun). Kata kerja (verb) bersifat sementara, rapuh dan tidak stabil. Sementara kata benda (noun) bersifat permanen dan tak lekang oleh waktu.
'Alladziina aamanu' adalah kata kerja (verb). Karena sifatnya sementara, kata ini menyatakan bahwa jika seseorang sudah beriman kemarin, tidak menjamin dia juga pasti beriman hari ini atau esok. Bisa berubah. Maka sebutan 'Alladziina aamanu' adalah termasuk mereka yang sekedar mengaku beriman, mereka yang beriman secara rata-rata seperti orang kebanyakan, atau mereka yang sungguh-sungguh beriman dengan tingkat keimanan yang tinggi, matang (mature) dan stabil. Gelar Al-Mu'minun (Noun) adalah khusus untuk kategori yang terakhir ini, yaitu mereka yang sungguh-sungguh beriman dengan tingkat keimanan yang tinggi, matang (mature) dan stabil.
Al-ladziina hum fii shalaatihim khaasyi'uun, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam shalat-nya
Ciri pertama golongan Al-Mu'minum adalah mereka yang khusyu dalam sholatnya. Khaasyi'uun termasuk kata benda (noun), yang berasal dari kata kerja (verb) khasya'a.
Khasya'a (verb) berarti rasa takut yang amat sangat pada sesuatu sehingga membuat tulang-tulang seperti mati rasa.
Maka Khaasyi'uun (noun) berarti seluruh sholatnya dilakukan dengan penuh kerendahan hati yang terjaga, stabil, tetap konstan, setiap saat, setiap waktu, bahkan saat dia tidak sholat pun, kerendahan hati itu tetap ada di hatinya di mana saja dia berada, kerendahan hati yang muncul karena rasa takut yang teramat sangat pada Allah SWT. Kerendahan hati yang akhirnya menjadi karakter dirinya. Inilah ciri sholatnya golongan Al-Mu'minun.
Apa syarat pertama ini saja kita sudah bisa lulus (sebelum melihat syarat kedua dan berikutnya)? Khusyu di setiap sholat.
Jika belum (karena khusyu itu saja sudah sangat sulit, apalagi khusyu di setiap sholat, wajib ataupun sunnah), jangan putus asa dulu! Ada golongan orang-orang beriman lain yang Allah kenalkan kualifikasinya. Mungkin kita masuk kategori ini. Mari kita cek!
Tapi level iman tertinggi ini, Al-Mu'minun, harus tetap menjadi ultimate goal hidup kita. Bukankah kalau kita bersekolah atau kuliah pun, kita selalu ingin lulus dengan nilai tertinggi?
(Bersambung ke Bagian 2)
- *FULL* A Night Of Inspiration + Q&A ~ Nouman Ali Khan!!
- Full - A Night of Inspiration - Nouman Ali Khan + Q & A
- A Night of Inspiration - Nouman Ali Khan
- *FULL* A Night Of Inspiration + Q&A ~ Nouman Ali Khan!!
- PORN will VIOLATE your SOUL ~ Nouman Ali Khan ~ POWERFUL reminder!!!
- Are You a Reactionary Person? - Nouman Ali Khan
Orang-orang yang Beriman : Karakteristik Minimum
Iman adanya tuh di sini (nunjuk dada), di dalam hati. Orang boleh berkata dia beriman, tapi dalam hati siapa yang tahu.
Tapi ternyata dalam Al-Qur'an, Allah ada menjelaskan daftar karakteristik orang-orang yang dinyatakan beriman. Ada kualifikasinya. Artinya, iman seseorang itu bisa terlihat dari luar, bisa dirasakan oleh orang-orang di sekitarnya, bahkan meskipun orang itu tidak pernah mengatakan dengan mulutnya 'saya beriman!".
Ada 3 golongan orang-orang yang beriman yang disebutkan dalam Al-Qur'an : Al Mu'minun, 'Ibaadur-rahman dan Al-Mushalliin. Tiap golongan memiliki daftar karakteristik masing-masing.
Mengenali daftar karakteristik tiap golongan akan membantu kita menilai iman kita sendiri, ada di level mana sih iman kita? Jangan-jangan masuk level minimum pun tidak! Oh, No....
(The Highest Level) Karakteristik Tertinggi : Al-Mu'minum
Karakteristik ini dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat Al-Mu'minun (23) ayat 1 - 11:
| 
001 | 
"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman," – (QS.23:1) | 
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ | 
| 
Qad aflahal mu'minuun(a) | ||
| 
"(yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam shalat-nya," – (QS.23:2) | 
الَّذِينَ هُمْ فِي صَلاتِهِمْ خَاشِعُونَ | |
| 
Al-ladziina hum fii shalaatihim khaasyi'uun(a) | ||
| 
"dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna," – (QS.23:3) | 
وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ | |
| 
Waal-ladziina hum 'anillaghwi mu'ridhuun(a) | ||
| 
"dan orang-orang yang menunaikan zakat," – (QS.23:4) | 
وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ | |
| 
Waal-ladziina hum li-zzakaati faa'iluun(a) | ||
| 
"dan orang-orang yang menjaga kemaluan-nya," – (QS.23:5) | 
وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ | |
| 
Waal-ladziina hum lifuruujihim haafizhuun(a) | ||
| 
"kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela." – (QS.23:6) | 
إِلا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ | |
| 
Ilaa 'ala azwaajihim au maa malakat aimaanuhum fa-innahum ghairu maluumiin(a) | ||
| 
"Barangsiapa mencari yang di balik itu(, untuk 
melampiaskan nafsu birahinya), maka mereka itulah orang-orang yang 
melampaui batas." – (QS.23:7) | 
فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاءَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ | |
| 
Famaniibtagha waraa-a dzalika fa-uula-ika humul 'aaduun(a) | ||
| 
"Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janji-nya," – (QS.23:8) | 
وَالَّذِينَ هُمْ لأمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ | |
| 
Waal-ladziina hum amaanaatihim wa'ahdihim raa'uun(a) | ||
| 
"dan orang-orang yang memelihara shalatnya." – (QS.23:9) | 
وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ | |
| 
Waal-ladziina hum 'ala shalawaatihim yuhaafizhuun(a) | ||
| 
"Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi," – (QS.23:10) | 
أُولَئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ | |
| 
Uula-ika humul waaritsuun(a) | ||
| 
"(yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya." – (QS.23:11) | 
الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ | |
| 
Al-ladziina yaritsuunal firdausa hum fiihaa khaaliduun(a) | 
Ini adalah karakteristik tertinggi orang yang beriman. Istilahnya universitasnya : Cum Laude. Merekalah yang berhak masuk dalam surga tingkat paling tinggi : surga firdaus. Mereka adalah Al-Mu'minun, orang yang benar-benar beriman.
Kata 'alladziina aamanu' juga berarti orang-orang yang beriman. Tapi ternyata bukan kata ini yang dipakai. Dalam linguistik Arab, kata kerja (verb) lebih lemah daripada kata benda (noun). Kata kerja (verb) bersifat sementara, rapuh dan tidak stabil. Sementara kata benda (noun) bersifat permanen dan tak lekang oleh waktu.
'Alladziina aamanu' adalah kata kerja (verb). Karena sifatnya sementara, kata ini menyatakan bahwa jika seseorang sudah beriman kemarin, tidak menjamin dia juga pasti beriman hari ini atau esok. Bisa berubah. Maka sebutan 'Alladziina aamanu' adalah termasuk mereka yang sekedar mengaku beriman, mereka yang beriman secara rata-rata seperti orang kebanyakan, atau mereka yang sungguh-sungguh beriman dengan tingkat keimanan yang tinggi, matang (mature) dan stabil. Gelar Al-Mu'minun (Noun) adalah khusus untuk kategori yang terakhir ini, yaitu mereka yang sungguh-sungguh beriman dengan tingkat keimanan yang tinggi, matang (mature) dan stabil.
|  | 
| sumber: www.kartinihadi.blogspot.com | 
Ciri pertama golongan Al-Mu'minum adalah mereka yang khusyu dalam sholatnya. Khaasyi'uun termasuk kata benda (noun), yang berasal dari kata kerja (verb) khasya'a.
Khasya'a (verb) berarti rasa takut yang amat sangat pada sesuatu sehingga membuat tulang-tulang seperti mati rasa.
Maka Khaasyi'uun (noun) berarti seluruh sholatnya dilakukan dengan penuh kerendahan hati yang terjaga, stabil, tetap konstan, setiap saat, setiap waktu, bahkan saat dia tidak sholat pun, kerendahan hati itu tetap ada di hatinya di mana saja dia berada, kerendahan hati yang muncul karena rasa takut yang teramat sangat pada Allah SWT. Kerendahan hati yang akhirnya menjadi karakter dirinya. Inilah ciri sholatnya golongan Al-Mu'minun.
Apa syarat pertama ini saja kita sudah bisa lulus (sebelum melihat syarat kedua dan berikutnya)? Khusyu di setiap sholat.
Jika belum (karena khusyu itu saja sudah sangat sulit, apalagi khusyu di setiap sholat, wajib ataupun sunnah), jangan putus asa dulu! Ada golongan orang-orang beriman lain yang Allah kenalkan kualifikasinya. Mungkin kita masuk kategori ini. Mari kita cek!
Tapi level iman tertinggi ini, Al-Mu'minun, harus tetap menjadi ultimate goal hidup kita. Bukankah kalau kita bersekolah atau kuliah pun, kita selalu ingin lulus dengan nilai tertinggi?
(Bersambung ke Bagian 2)
Komentar
Posting Komentar