Langsung ke konten utama

Orang-orang yang Beriman : Karakteristik Minimum (Bagian 1)

Disarikan dari ceramah Nouman Ali Khan dalam :
  1. *FULL* A Night Of Inspiration + Q&A ~ Nouman Ali Khan!! 
  2.  Full - A Night of Inspiration - Nouman Ali Khan + Q & A  
  3. A Night of Inspiration - Nouman Ali Khan 
  4. *FULL* A Night Of Inspiration + Q&A ~ Nouman Ali Khan!!  
  5. PORN will VIOLATE your SOUL ~ Nouman Ali Khan ~ POWERFUL reminder!!! 
  6. Are You a Reactionary Person? - Nouman Ali Khan
Dinarasikan kembali oleh : Pida Siswanti
"Keenam video di atas berasal dari satu sesi ceramah. Diunggah ke youtube oleh orang yang berbeda dengan penekanan yang berbeda, terlihat dari durasi masing-masing video dan scene topik yang diambil."

Orang-orang yang Beriman : Karakteristik Minimum

Iman adanya tuh di sini (nunjuk dada), di dalam hati. Orang boleh berkata dia beriman, tapi dalam hati siapa yang tahu.

Tapi ternyata dalam Al-Qur'an, Allah ada menjelaskan daftar karakteristik orang-orang yang dinyatakan beriman. Ada kualifikasinya. Artinya, iman seseorang itu bisa terlihat dari luar, bisa dirasakan oleh orang-orang di sekitarnya, bahkan meskipun orang itu tidak pernah mengatakan dengan mulutnya 'saya beriman!".

Ada 3 golongan orang-orang yang beriman yang disebutkan dalam Al-Qur'an : Al Mu'minun, 'Ibaadur-rahman dan Al-Mushalliin. Tiap golongan memiliki daftar karakteristik masing-masing.
Mengenali daftar karakteristik tiap golongan akan membantu kita menilai iman kita sendiri, ada di level mana sih iman kita? Jangan-jangan masuk level minimum pun tidak! Oh, No....

(The Highest Level) Karakteristik Tertinggi : Al-Mu'minum
Karakteristik ini dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat Al-Mu'minun (23) ayat 1 - 11:

001
"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman," – (QS.23:1)
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ
Qad aflahal mu'minuun(a)
002
"(yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam shalat-nya," – (QS.23:2)
الَّذِينَ هُمْ فِي صَلاتِهِمْ خَاشِعُونَ
Al-ladziina hum fii shalaatihim khaasyi'uun(a)
003
"dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna," – (QS.23:3)
وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ
Waal-ladziina hum 'anillaghwi mu'ridhuun(a)
004
"dan orang-orang yang menunaikan zakat," – (QS.23:4)
وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ
Waal-ladziina hum li-zzakaati faa'iluun(a)
005
"dan orang-orang yang menjaga kemaluan-nya," – (QS.23:5)
وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ
Waal-ladziina hum lifuruujihim haafizhuun(a)
006
"kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela." – (QS.23:6)
إِلا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ
Ilaa 'ala azwaajihim au maa malakat aimaanuhum fa-innahum ghairu maluumiin(a)
007
"Barangsiapa mencari yang di balik itu(, untuk melampiaskan nafsu birahinya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas." – (QS.23:7)
فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاءَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ
Famaniibtagha waraa-a dzalika fa-uula-ika humul 'aaduun(a)
008
"Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janji-nya," – (QS.23:8)
وَالَّذِينَ هُمْ لأمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ
Waal-ladziina hum amaanaatihim wa'ahdihim raa'uun(a)
009
"dan orang-orang yang memelihara shalatnya." – (QS.23:9)
وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ
Waal-ladziina hum 'ala shalawaatihim yuhaafizhuun(a)
010
"Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi," – (QS.23:10)
أُولَئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ
Uula-ika humul waaritsuun(a)
011
"(yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya." – (QS.23:11)
الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Al-ladziina yaritsuunal firdausa hum fiihaa khaaliduun(a)
Sumber tabel : http://islamagamauniversal.wordpress.com/db_cover/e_qs_023/

Ini adalah karakteristik tertinggi orang yang beriman. Istilahnya universitasnya : Cum Laude. Merekalah yang berhak masuk dalam surga tingkat paling tinggi : surga firdaus. Mereka adalah Al-Mu'minun, orang yang benar-benar beriman.

Kata 'alladziina aamanu' juga berarti orang-orang yang beriman. Tapi ternyata bukan kata ini yang dipakai. Dalam linguistik Arab, kata kerja (verb) lebih lemah daripada kata benda (noun). Kata kerja (verb) bersifat sementara, rapuh dan tidak stabil. Sementara kata benda (noun) bersifat permanen dan tak lekang oleh waktu.

'Alladziina aamanu' adalah kata kerja (verb). Karena sifatnya sementara, kata ini menyatakan bahwa jika seseorang sudah beriman kemarin, tidak menjamin dia juga pasti beriman hari ini atau esok. Bisa berubah. Maka sebutan 'Alladziina aamanu' adalah termasuk mereka yang sekedar mengaku beriman, mereka yang beriman secara rata-rata seperti orang kebanyakan, atau mereka yang sungguh-sungguh beriman dengan tingkat keimanan yang tinggi, matang (mature) dan stabil. Gelar Al-Mu'minun (Noun) adalah khusus untuk kategori yang terakhir ini, yaitu mereka yang sungguh-sungguh beriman dengan tingkat keimanan yang tinggi, matang (mature) dan stabil.

sumber: www.kartinihadi.blogspot.com
Al-ladziina hum fii shalaatihim khaasyi'uun, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam shalat-nya
Ciri pertama golongan Al-Mu'minum adalah mereka yang khusyu dalam sholatnya. Khaasyi'uun termasuk kata benda (noun), yang berasal dari kata kerja (verb) khasya'a.
Khasya'a (verb)
berarti rasa takut yang amat sangat pada sesuatu sehingga membuat tulang-tulang seperti mati rasa.
Maka Khaasyi'uun (noun) berarti seluruh sholatnya dilakukan dengan penuh kerendahan hati yang terjaga, stabil, tetap konstan, setiap saat, setiap waktu, bahkan saat dia tidak sholat pun, kerendahan hati itu tetap ada di hatinya di mana saja dia berada, kerendahan hati yang muncul karena rasa takut yang teramat sangat pada Allah SWT. Kerendahan hati yang akhirnya menjadi karakter dirinya. Inilah ciri sholatnya golongan Al-Mu'minun.

Apa syarat pertama ini saja kita sudah bisa lulus (sebelum melihat syarat kedua dan berikutnya)? Khusyu di setiap sholat.

Jika belum (karena khusyu itu saja sudah sangat sulit, apalagi khusyu di setiap sholat, wajib ataupun sunnah), jangan putus asa dulu! Ada golongan orang-orang beriman lain yang Allah kenalkan kualifikasinya. Mungkin kita masuk kategori ini. Mari kita cek!

Tapi level iman tertinggi ini, Al-Mu'minun, harus tetap menjadi ultimate goal hidup kita. Bukankah kalau kita bersekolah atau kuliah pun, kita selalu ingin lulus dengan nilai tertinggi?

(Bersambung ke Bagian 2)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proses (Kreatif) Dibalik Buku Anak : Mengenal Tanda Kebesaran Allah SWT

Alhamdulillahi Robbil 'Alamiin Tahun 2015 kemarin ditutup dengan terbitnya buku solo perdana saya. Buku anak berjudul "Mengenal Tanda-Tanda Kebesaran Allah SWT", diterbitkan oleh Al-Kautsar Kids (Pustaka Alkautsar Group). Buku setebal 152 halaman ini telah menempuh perjalanan yang cukup panjang sejak idenya muncul hingga terbit.  Berawal dari perjalanan saya, suami, dan dua anak saya naik motor bolak-balik dari rumah ke masjid setiap waktu sholat tiba.  Saat maghrib, isya dan subuh, saya selalu memandangi langit yang gelap. Di antara kerlip bintang di sana, saya melihat bulan dalam bentuk yang selalu berbeda. Kadang sabit tipiiis serupa alis, kadang cembung gendut lucu, kadang purnama bulat sempurna dengan cahaya berpendar-pendar, indah sekali.  Lalu timbullah tanya dalam hati, dalam Al-Qur'an Allah SWT berfirman bahwa tidaklah Dia menciptakan segala sesuatu di alam semesta ini dengan sia-sia. Tapi mengapa rasa di hati saya terhadap bulan tak lebih hanya hi...

Tiga Langkah Pertamaku

(Juara 2 lomba menulis " Capture Your Gain Moment " yang di selenggarakan oleh Majalah Parents Guide, bulan Desember 2010) Menjelang usia sembilan bulan anakku, Farraas. Aku menjadi full time mom.  Jika dulu pengasuhnya sangat hati-hati menjaga karena tentu saja takut aku marahi kalau terjadi apa-apa. Aku cenderung membiarkan dan tidak menahannya menjelajah seisi rumah. Aku hanya mengamati benda-benda disekitarnya kalau-kalau bisa membahayakannya. Selebihnya,kubiarkan ia menantang dirinya sendiri, merangkak, memegang ini itu, menjangkau benda yang lebih tinggi, lalu mulai berdiri. Awalnya aku terpana melihat ia berdiri sendiri dengan kaki gemetar, mungkin kakinya belum kuat. Ia menangis lalu jatuh terduduk. Aku hanya tersenyum seraya berkata, “Bagus, Nak. Ayo teruskan!”. Dua hari kemudian, Farraas mulai menantang dirinya untuk menggerakkan kakinya selangkah dengan tangan berpegangan di sofa. Satu langkah masih gemetar, ia menangis, namun sekali lagi aku katakan, “Ba...

Indeks Pembangunan Manusia, Indeks Membaca dan Korupsi

Sudah lama saya ingin tahu dan menulis mengenai hubungan korupsi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Membaca, adakah hubungan yang saling berkaitan? KORUPSI Dari data “Political & Economic Risk Consultancy” (PERC) – Hongkong yang dirilis pada tanggal 8 Maret 2010, Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara paling korup se-asia pasifik. Berikut urutan lengkapnya: Indonesia (terkorup) Kamboja (korup) Vietnam (korup) Filipina (korup) Thailand India China Taiwan Korea Macau Malaysia Jepang Amerika Serikat (bersih) Hong Kong (bersih) Australia (bersih) Singapura (terbersih) Penilaian didasarkan atas pandangan ekskutif bisnis yang menjalankan usaha di 16 negara terpilih. Total responden adalah 2,174 dari berbagai kalangan eksekutif kelas menengah dan atas di Asia, Australia, dan Amerika Serikat. Masih data PERC 2010, dalam kurun 2008-2010, peringkat korupsi Indonesia meningkat dari 7.98 (2008.), 8.32 (2009) dan naik menjadi 9.07 (2010) dari angka...