Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2011

Terlambat Lagi! Terlambat Lagi!

Sepulang mengantar Nanay ke taman kanak-kanaknya, aku melewati rumah Raya, kawan sekelas Nanay. Kulihat Raya masih ada di rumah bersama pengasuhnya, memakai baju rumah. Padahal hari ini adalah hari Senin, hari sekolah Nanay yang berarti hari sekolah Raya juga. Jam sudah menunjukan pukul 08.15. Itu artinya sudah lewat lima belas menit dari jam masuk kelas mereka. “Lho, Raya kok belum berangkat sekolah?” tanyaku spontan dari pinggir jalan. Pengasuhnya tersenyum,   “Iya, nih. Baru saja bangun tidur. Sekarang ngga mau berangkat sekolah, deh!”   jawabnya datar tanpa merasa bersalah melewatkan satu hari yang mungkin saja bersejarah bagi Raya. Aku mengangguk-angguk, “Oooo…..” lalu meneruskan langkah pulang. Sebelum tiba di rumah, aku bertemu dengan Fadhil, kawan sekelas Nanay juga, baru berangkat diantar oleh neneknya dan pengasuhnya.   Boleh dibilang pertemuanku dengan Fadhil adalah pertemuan rutin setiap hari sekolah. Itu artinya Fadhil terlambat hampir setiap hari!. “Lho...

Buah, MPASI Pengganti Susu Formula

Masih kaitannya dengan artikel yang ku- posting sebelumnya tentang E. Sakazakii . Aku ingin berbagi pengalaman ketika memberikan ASI buat kedua anakku. Alasan pertama karena hingga saat ini belum ada laporan kasus infeksi bakteri ini pada bayi yang mendapatkan ASI eksklusif. Kedua karena aku ingin mengambil hikmah dari berbagai kasus infeksi E. Sakazakii . Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan penuh adalah cita-citaku sejak anak pertamaku, Nailah, lahir. Bukan hanya sekedar mengikuti anjuran pemerintah atau WHO, tetapi keinginan untuk memberikan yang terbaik dari diriku untuk si bayi. Anak, kuyakini sebagai amanah dari Allah SWT, bukan sekedar agar rumah tak sepi atau supaya kelak jika aku tua ada yang merawatku. Itu hanyalah akibat saja. Tapi yang menjadi sebab Allah mengijinkannya lahir dari rahimku adalah Ia memberiku amanah untuk aku tunaikan. Dan aku yakin betul, Allah sudah memberikan semua sarana dan prasarana untuk membantuku menunaikan ama...

Mengenal bakteri Enterobacter Sakazakii

Saking hebohnya pemberitaan mengenai bakteri Enterobacter Sakazakii  akhir-akhir ini kaitannya dengan produk susu formula - meskipun anak-anak saya tidak mengkonsumsinya, saya tergelitik juga untuk tahu lebih banyak siapa dan bagaimana sih dia?. E. Sakazakii pertama kali dilaporkan dengan nama  yellow-pigmented cloacae oleh Pangalos (1929) dan masuk dalam spesies Enterobacter cloacae . Kasus pertama akibat bakteri ini terjadi di tahun 1958 yang mengakibatkan meningitis (selaput radang otak) pada bayi baru lahir. Ada sekitar 78 kasus serupa yang dilaporkan terjadi sepanjang tahun itu. Pada tahun 1980, bakteri ini diperkenalkan sebagai bakteri jenis baru berdasarkan perbedaan analisa hibridasi DNA, reaksi biokimia dan uji kepekaan terhadap antibiotika. Disebutkan bahwa  E. sakazakii memiliki ciri 2 spesies yang berbeda genus yaitu Enterobacter dan Citrobacter (Nazarowec-White dan farber, 1997; Gurtler,2005). Antara tahun 1990-1991, Kanada melaporkan ada 2 ka...

Odol Merah Jadi Hijau!

Tanganku sudah memegang gagang pintu kamar mandi di dalam kamar ketika gadis kecil itu masuk. Raut mukanya sedikit manyun. Ia membawa dua gelas yang tadi aku taruh di hadapannya. Sikat giginya masih ada di atas gelas princess pink-nya. Gelas plastik hijau satunya lagi digunakan untuk menaruh air bekas kumuran usai sikat gigi. "Sudah sikat gigi belum?" tanyaku spontan melihatnya membawa masuk sikat gigi dan dua gelas itu ke dalam kamar. Gadis kecil itu menggeleng. "Kenapa?" tanyaku sedikit gusar. Sikat gigi sebelum tidur adalah satu rutinitas yang aku terapkan padanya sejak gigi kelincinya tumbuh. Aku mengira dia tidak mau menyikat giginya sendiri alias minta bantuan. "Habis kok Mama kasih Nailah odol hijau. Nailah ngga mau odol hijau" jawabnya memelas. Aku ingat aku punya perjanjian dengannya bahwa jika odol rasa stroberinya nanti habis, maka odolnya akan diganti dengan odol bergambar Diego atau Dora yang rasanya sudah sedikit pedas-pedas mint. Mun...

Bacalah Anakku, Agar Kau Mendapat Hikmah

Siang itu, bazar mulai ramai. Tak hanya oleh para orang tua yang mendampingi anaknya ikut lomba, tetapi juga oleh para warga sekitar yang mulai berdatangan. Beberapa orang tua mendatangi standku sambil menggandeng anak-anaknya. Seorang anak perempuan bergaun kotak-kotak merah putih melihat-lihat buku cerita anak yang kujual, ia serius membaca sinopsis tiap buku yang ada di meja stand. Sebuah jas hitam kecil dengan logo sebuah sekolah SD di dada kirinya membuatnya tampak gagah seperti seorang mahasiswa, mahasiswa yang masih kecil. "Ini buku yang aku cari-cari!" teriaknya tiba-tiba sambil melompat-lompat kecil. Sebuah buku cerita anak berjudul Teman Tapi Musuh ia dekap di dadanya. Aku tersenyum padanya. "Ini harganya berapa?" tanyanya padaku. "Dua puluh ribu tujuh ratus" jawabku.  "Hmmm..." ia menimang-nimang buku itu, "tapi aku minta uang sama papaku dulu ya" lanjutnya. "OK" sahutku. Gadis cilik itu meletakkan k...