Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2012

Sroto Banyumas

Weekend adalah saatnya masak istimewa untuk keluarga. Mencoba resep-resep baru. Kalau disuka, maka masuk dalam daftar resep favorit keluarga. Kali ini saya ingin masak Sroto Banyumas. Ini adalah jenis soto yang sudah akrab di lidah saya sejak kecil. Kebetulan saya lahir dan tinggal di Jatilawang, sebuah kota kecamatan yang masuk ke kabupaten Banyumas. Selain mendoan, Sroto Banyumas inilah makanan kesukaan saya yang lain. Terakhir makan sroto ini ya kalau saya sesekali pulang ke Cilacap. Di sana ada Sroto Sokaraja yang rasanya mirip. Eh, beberapa minggu lalu, di daerah Pondok Labu, dekat kantor saya, saya menemukan warung Sroto Banyumas, dan rasanya enak. Saya pengin keluarga saya ikut mencicipi enaknya, makanya saya sengaja cari resep Sroto Banyumas ini dan inilah hasilnya. Hmm...yummi..... Sroto Banyumas Bahan 1/2 ekor ayam, potong dua 2 Liter air 2 batang serai, memarkan 2 cm lengkuas, memarkan 3 cm jahe, memarkan 3 daun jeruk Pelengkap Soun, sesukanya, rendam air h...

Ayam Goreng Padang

Walaupun bukan orang Padang, kami penyuka masakan Padang. Suami saya paling suka ayam goreng Padang lengkap dengan kriuk dan sambalnya. Nah, suatu hari kami pernah iseng bertanya pada warung Padang langganan kami - yang sayangnya sekarang sudah pindah - apa sih bumbunya ayam goreng Padang bisa seenak ini? Karena sudah langganan, dia pun enteng menjawab "Kemiri yang banyak, bawang putih, kunyit, jahe, garam, gula, dan Sasa (Sasa adalah salah satu merk penyedap rasa yang mengandung MSG)." Ngomong-ngomong soal MSG. Kami sudah sering mendengar MSG tidak baik untuk kesehatan. Tapi kami bandel. Siapa yang tak suka mie instan? Pasti semua suka, rasanya memang mantap. Ada satu jenis mie instan yang sangat saya suka. Suami saya juga suka. Waktu itu, saking sukanya, hampir setiap hari kami memakan mie instan ini. Saya di kantor pas sarapan, dan suami saya di rumah pas makan malam. Sebenarnya menu rumah selalu tersedia, tapi rupanya pamornya kalah sama mie instan ini. Jadi ceritanya...

Muhammad, Para Pengeja Hujan

Resensi. Judul Buku : Muhammad, Para Pengeja Hujan Penulis : Tasaro GK Penerbit : Bentang Harga : Rp 99,000.00   Jika pada buku pertamanya, “Muhammad, Lelaki Penggenggam Hujan”, saya sempat protes karena proporsi kisah Nabi Muhammad rasanya lebih sedikit. Pada buku keduanya, “Muhammad, Para Pengeja Hujan”, protes itu cukup teredam. Buku setebal 688 halaman ini lebih memanjakan saya, sebab proporsi kisah Sang Nabi lebih banyak daripada kisah Kashva, kalau belum mau mengatakan – kurang lebih - sama. Kisah Sang Nabi di buku kedua ini dimulai dari kisah kelahirannya yang bersamaan dengan serangan pasukan bergajah ke Ka’bah. Lalu kisah bagaimana bayi Muhammad sampai ke tangan Halimah sang ibu susuan. Tak lupa kisah populer pembelahan dada Muhammad kecil oleh dua malaikat yang menyamar. Semua dikisahkan sangat haru dengan kata-kata sempurna, sehingga seolah saya ada di sana dan merasakan apa yang dirasakan kedua ibu itu, Aminah dan Halimah.  Coba simak: “Wahai, Lelaki yang Me...

Muhammad, Lelaki Penggenggam Hujan

Resensi Judul Buku : Muhammad, Lelaki Penggenggam Hujan Penulis : Tasaro GK Penerbit : Bentang Harga : Rp 79,000.00 Ketika saya merasa kehausan “kata-kata” untuk menulis, biasanya saya akan membeli sebuah buku dan berharap mendapatkan pencerahan dari tulisan-tulisan para penulis yang sudah lebih dulu sukses menerbitkan buku. Maka berputar-putarlah saya di antara tumpukan novel-novel di rak toko buku yang tersenyum berlomba-lomba menarik minat dan hati saya. Buku setebal 543 halaman lebih berjudul “Muhammad, Lelaki Penggenggam Hujan”, tulisan Tasaro GK, terbitan Bentang Pustaka pun hari itu menjadi pilihan saya. Waktu itu saya belum tahu keterkenalan Mas Tasaro GK. Namun sejak halaman pertama membaca buku itu, saya langsung jatuh cinta pada pilihan kata-katanya yang santun. Buku ini terdiri dari dua cerita. Cerita pertama sudah tentu kisah Nabi Muhammad yang terkenal itu, yang sudah saya hafal sejak masih di sekolah. Namun dalam buku ini Mas Tasaro GK menuliskannya kembali den...